MATERIAL PABRIKASI GOLONGAN METAL


MATERIAL PABRIKASI GOLONGAN METAL

Soffatul Azizah (G1F009065)

Winahto (G1F009066)

 Rani Febrianti (G1F009068)

 Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Jln. Dr. Soeparno Karangwangkal, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.

 @ http://unsoed.ac.id/, @ http://farmasi.unsoed.ac.id/

 ABSTRAK

 Pada pembuatan sediaan farmasi terutama yang berskala massal/industri, yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah hal-hal yang berkaitan dengan material-material untuk pabrikasi dan hal-hal yang berkaitan dengan material-material untuk pabrikasi dan hal-hal yang dapat berpeluang menjadi penghambat selama produksi berjalan (korosi alat/ prasarana produksi).   Didalam dunia teknik, material umumnya diklasifikasikan menjadi lima jenis yaitu : material logam, keramik, glass, elastomer, polymer, dan material komposit. Pada artikel ini lebih ditekankan pada penjelasan sifat-sifat dan karateristik material pabrikasi golongan logam. Logam adalah salah satu jenis bahan yang paling banyak dan luas aplikasinya di bidang rekayasa. Logam diklasifikasikan menjadi 2 yaitu ferrous (besi) dan non ferrous (bukan besi).

Keyword : Materia, Logam, Ferrous, Non-Ferrous

Dalam menseleksi material untuk pabrikasi, harus mempertimbangkan beberapa faktor berikut ini :

1. Faktor kimia

Terdapat 2 aspek kimia yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

  • Kemungkinan kontaminasi produk oleh material pabrikasi
  • Efek pada material pabrikasi oleh drugs dan proses kimia yang mungkin terjadi

2. Faktor fisik

  • Kekuatan (stremgth)
  • Bobot (weight)
  • Daya tahan (wearing qualities)
  • Kemudahan dalam pembuatan (ease of fabrication)
  • Ekspansi panas (thermal expansion)
  • Daya hantar panas (thermal conductivity)
  • Pembersihan (cleansing)
  • Sterilisasi (sterilization)
  • Transparansi (transparency)

3. Faktor ekonomi

  • Biaya dan perawatan (cost/priece and maintenance)
  • Ideal: low cost and easy to maintenance

Terdapat banyak sekali jenis material yang tersedia di alam. Didalam dunia teknik, material umumnya diklasifikasikan menjadi lima jenis yaitu : material logam, keramik, glass, elastomer, polymer, dan material komposit. Gambar 1 menunjukkan klasifikasi material tersebut. Saat ini penggunaan material logam dan berbagai paduannya masih mendominasi bahan peralatan mesin.  Mengingat saat ini komponen mesin umumnya terbuat dari logam maka dalam artikel ini pembahasan lebih fokus pada material logam .

               Gambar 1. Klasifikasi material teknik

Logam adalah salah satu jenis bahan yang paling banyak dan luas aplikasinya di bidang rekayasa. Besi atau Fe terdapat di alam sebagai oksida atau bijih besi. Logam besi sebagian besar diperoleh diperoleh melalui serangkaian proses pemurnian dan reduksi bijih besi. Melalui proses ini diperoleh lelehan besi mentah atau pig iron yang masih mengandung pengotor-pengotor, terutama karbon, silikon, mangan, sulfur, dan fosfor.

Jika ditinjau dari sudut pandang susunan unsur dasar, metal (logam) dibagi menjadi 2 yaitu :

  1. Logam murni (hanya terdiri dari satu jenis atom), contoh besi (Fe) murni, tembaga (Cu) murni.
  2. Logam paduan atau metal alloy (terdiri dari dua atau lebih jenis atom). Dibagi menjadi 3 jenis yaitu : larut padat interstisi (menyisip), larut padat substitusi, dan senyawa.

Dalam penggunaan serta pemakaiannya, logam pada umumnya tidak merupakam senyawa logam, tetapi merupakan paduan. Logam dan paduannya merupakan bahan teknik yang penting, dipakai untuk konstruksi mesin, kendaraan, jembatan, bangunan, dan pesawat terbang. Sehubungan dengan pemakaiannya pada teknik mesin, sifat logam yang penting adalah sifat mekanis, fisik, dan kimia yang sangat menentukan kualitasnya.

Metal (logam) juga dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yang lain, yaitu :

1. Ferrous (besi).

Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya.

Pembagian Logam Ferrous adalah :
1. BKR
2. BKM
3. BKT
4. Besi Cor

Pembagian ini mengacu pada diagram fasa Fe3C.

Adapun contoh golongan metal ferrous adalah sebagai berikut:

  • Besi tempa
  • mild steel
  • Baja karbon
  • Baja paduan
  • stainless steel

2. Non Ferrous (bukan besi), contoh: Al dan paduannya, Ni dan paduannya.Logam nonferrous adalah logam yang tidak mengandung unsure besi (Fe). Logam nonferro antara lain sebagai berikut.

  • Tembaga (Cu)
  • Alumunium (Al)
  • Timbel (Pb)
  • Timah (Sn)

Sifat-sifat Umum Logam adalah sebagai berikut :

  1. Besi Cor (Cast Iron)
  • Besi cor putih (white cast iron) : Besi cor putih ini bersifat sangat keras dan juga getas. Besi cor ini sulit di mesin dan penggunaannya sangat terbatas seperti untuk lining dan mixer semen dimana kekerasannya sangat diperlukan.
  • Besi cor kelabu (grey cast iron) : Besi cor jenis ini paling banyak digunakan. Jenisnya bervariasi dan diklasifikasikan berdasarkan kekuatannya. Penggunaannya diantaranya adalah untuk rangka rangka mesin, blok mesin, tromol rem dan sebagainya.
  • Malleable cast iron : Besi cor ini mempunyai kekuatan tarik yang lebih tinggi dibanding besi cor kelabu dan banyak digunakan untuk komponen mesin yang meneriman tegangan lentur.
  • Nodular cast iron : Kekuatannya paling tinggi diantara besi cor. Besi cor ini lebih tangguh, lebih kuat, lebih ulet, dan lebih tidak berpori dibanding besi cor kelabu. Material ini biasa digunakan untuk komponen yang menerima beban fatugue seperti piston, poros engkol, dan cam.

2. Baja Cor (Cast Steel) Komposisi kimia baja cor ini sama dengan wrought steel tetapi sifat-sifat mekaniknya lebih rendah daripada wrought steel. Kelebihan baja ini adalah mudah diproses dengan sand casting dan investment casting.Adapun karakteristik bahan logam antara lain adalah : A. Sifat Mekanis Sifat mekanis suatu logam adalah kemampuan atau kelakuan logam untuk menahan beban yang diberikan, baik beban statis atau beban dinamis pada suhu biasa, suhu tinggi maupun suhu dibawah 0°C. beban statis adalah beban yang tetap, baik besar maupun arahnya berubah menurut waktu. Beban statis dapat berupa beban tarik,, tekan lentur, puntir, geser, dan kombinasi dari beban tersebut. Sementara itu, beban dinamis dapat berupa beban tiba-tiba, berubah-ubah, dan beban jalar. Sifat mekanis logam meliputi kekuatan. Kekenyalan, keliattan, kekerasan, kegetasan, keuletan, tahan aus, batas penjalaran, dan kekuatan stress rupture.

  1. Sifat logam pada pembebanan tarik

Bila suatu logam dibebani beban tarik maka akan mengalami deformasi, yaitu perubahan ukuran atau bentuk karena pengaruh beban yang dikenakan padanya. Deformasi ini dapat terjadi secara elastis dan secara plastis. Deformasi elastis, yaitu suuatu perubahan yang akan segera hilang kembali apabila beban ditiadakan. Deformasi plastis yaitu, suatu perubahan bentuk yang tetap ada meskipun bebanyang menyebabkan deformasi ditiadakan.

Gambar 2. Alat uji tarik

2. Sifat logam pada pembebanan dinamis

Bahan yang dibebani secara dinamis akan lelah dan patah, meskipun dibebani dibawah kekuatan statis. Kelelahan adalah gejala patah dari bahan disebabkan oleh beban yang berubah-ubah. Kekuatan kelelahan suatu logam adalah tegangan bolak-balik tertentu. Sementera itu, batas kelelahan adalah tegangan bolak-balik tertinggi yang dapat ditahan oleh logam itu sampai banyak balikan tak terhingga.

  Gambar 3. Alat uji dinamis

3. Penjalaran

penjalaran adalah pertambahan panjang secara terus menerus pada beban yang konstan. Bila suatu bahan mengalami pembebanan tarik terteentu dan tetap maka pertambahan panjangnya mungkin tidak berhenti sampai bahan tersebut patah atau mungkin berhenti tergantung pada besarnya beban tarik tersebut.

4. Sifat Logam Terhadap Beban tiba-tiba

Bila deformasi mempunyai kecepatan regangan yang tinggi maka bahan umumnya akan mengalami patah getas, akibat bahan dikenai beban tiba-tiba. Untuk melihat sifat tersebut dilakukan percobaan pukul, yang dilakukan pada bahan uji dan diberikan tarikan menurut standar yang telah ditentukan.

5. Sifat kekerasan Logam

Kekerasan adalah ketahanan bahan terhadap deformasi plastis karena pembebanan setempat pada permukaan berupa goresan atau penekanan. Sifat ini banyak hubungannnya dengan sifat kekuatan, daya tahan aus, dan kemampuan dikerjakan dengan mesin (mampu mesin). Cara pengujian ada yga macam yaitu

  • Goresan
  • Menjatuhkan bola baja, dan
  • Penekanan

6. Sifat penekanan

Sifat ini hampir sama dengan sifat tarikan, untuk bahan getas besaran sifat tekanannya cenderung lebih tinggi dari sifat tariknya. Sebagai contoh, besi cor kelabu sifat tekanannya kira-kira empat kali lebih besar dari sifat tariknya.

Gambar 4. Alat uji penekanan

7. Sifat Logam terhadap Geser dan Puntir

Pengujian geser suatu bahan akan sulit dilakukan dengan cara member beban berlawanan pada titik yang berlainan (tidak terletak pada suatu garis lurus dan salah satu arah beban), karena akan terjadi pembengkokan. Yang lebih praktis adalah memberikan beban punter pada sumbu suatu bahan yang berbentuk tabung. Pada pengujian ini besarnya tegangan geser tidak sama dari permukaan kepusat, tegangan geser di permukaan maksimum dan di sumbu nol.

8. Sifat Redaman Logam

Apabila suatu logam ditarik atau ditekan sehingga terjadi deformasi elastis, kemudian beban tersebut dihilangkan maka energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk asal selalu lebih rendah dari energi untuk deformasi elastis, karena penekanan atau tarikan tersebut. Hal itu terjadi karena adanya tahanan dalam. Tahanan dalam adalah kemampuan logam untuk meredam beban atau getaran tiba-tiba.

9. Sifat Plastis

Sifat plastis adalah kemampuan suatu logam atau bahan dalam keadaan padat untuk dapat diubah bentuk yang tetap tanpa pecah. Sifat itu penting. Sifat itu penting untuk dipertimbangkan dalam pengolahan bentuk suatu logam. Kebanyakan logam pada suhu tinggi mempunyai sifat plastis yang baik dan cenderung bertambah dngan kenaikan suhu. Logam yang tidak plastis pada suhu tinggi disebut getas panas, yaitu mudah retak karena deformasi disebabkan karena adanya suatu beban pada suhu tersebut. Bila gejala ini terjadi pada suhu kamar biasa disebut getas dingin.

B. Sifat Fisik

Sifat fisik adalah sifat bahan karena mengalami peristiwa fisika, seperti adanya pengaruh panas dan listrik.

  1. Sifat karena pengaruh panas antara lain mencair, perubahan ukuran, dan struktur karena proses pemanasan.
  2. Sifat listrik yang terkenal adalah tahanan dari suatu bahan terhadap aliran listrik atau sebaliknya sebagai daya hantar listrik

C. Sifat Pengerjaan atau Sifat Teknologis.
Sifat pengerjaan logam adalah sifat suatu bahan yang timbul dalam proses pengolahannya.sifat itu harus diketahui lebih dahulu sebelum pengolahan bahan dilakukan. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujiian mampu las, mampu mesin, mampu cor, dan mampu keras.

D. Sifat Kimia

Sifat kimia dari suatu bahan mencakup kelarutan bahan tersebut pada larutan, basa atau garam, dan pengoksidasian bahan tersebut. Hampir semua sifat kimia erat hubungannya dengan kerusakan secara kimia. Kerusakan tersebut berupa gejala korosi. Hal ini sangatt penting dalam praktek.

DAFTAR PUSTAKA

Amstead, dkk. 1993. Teknologi Mekanik Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Kurniawan, Dhadang Wahyu & Teuku Nanda, S.S . (2012) Teknologi Sediaan Farmasi. Purwokerto : Laboratorium Farmasetika Unsoed

Lahman, L, Lieberman, H.A., Kanig, J.L., 1989, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

This entry was posted in TSF Mahasiswa 2009. Bookmark the permalink.

44 Responses to MATERIAL PABRIKASI GOLONGAN METAL

  1. soffatul Azizah (G1F009065) says:

    buat pertanyaannya mita.
    mesin yang lebih baik antar ferro dan nonferro dilapangan lebih dominan adalah mesin dari material logam ferro dapat dilihat dari ketahanan lamanya material pabrikasi itu sendiri digunakan. pada era sekarang lebih banyak digunakan material logam fero yaitu stainless steal karena stailess steal lebih awet dalam pemakaiannya.
    smoga bisa menjawab pertanyaannya yah ^_^ makasih

  2. soffatul Azizah (G1F009065) says:

    mencoba menjelaskan sedikit atas tanggapannya @iesh material pabrikasi itu maksudnya adalah, material yang digunakan dalam operasional suatu pabrik iesh, nah material pabrikasi itu ada material logam, keramik, glass, elastomer, polymer, dan material komposit. pada artikel ini lebih menekankan pada material pabrikasi material logam soalnya material yang sering digunakan dilapangan. nah material logam sendiri dibagi menjadi 2 yaitu besi dan non besi. itu berdasarkan bahan dari material tersebut iesh. contohnya bisa dibaca diatas, smoga menjawab pertanyaannnya . terimakasih

  3. happy says:

    wah bagus nih artikelnya, keren sopaa !! 😀

  4. chow says:

    good artikel…

  5. bagal says:

    moga za brmanfaat.. yoi choooyy.

  6. cute says:

    lumayan, tpi klo bisa sih dilengkapi lagi spt misal paduan2 dari logam shg menghasilkan sifat dan karakteristik tertentu… thanx

  7. riva says:

    good..

  8. udin says:

    mksih banyak artikelnyaaa.. good good so good

  9. keny says:

    like this… moga nambah ilmu 🙂

  10. winahto says:

    ropik
    nizam.rofiq@yahoo.com
    180.246.113.39
    Dikirim pada 2012/05/27 pukul 8:15 pm

    mohon pencerahan gan buat klasifikasi tentang baja paduan berdasarkan komposisi dan struktur.. tengkyu..

    klasifikasi baja paduan berdasarkan:
    Komposisi
    Berdasarkan komposisi baja paduan di bagi menjadi :
    Baja tiga komponen : terdiri satu unsure pemandu dalam
    penambahan Fe dan C.
    Baja empat komponen : terdiri dari dua unsure pemandu dst.
    StrukturB
    baja di klasifikasikan berdasarkan :
    Baja pearlit
    Baja martensit
    Baja austensit
    Baja ferrit
    Baja karbit / ledeburit
    Baja pearlit (sorbit dan trostit), di dapat jika unsur-unsur paduan relative kecil
    maximum 5 %, baja ini mampu di mesin, sifat mekaniknya meningkat oleh heat treatmen (hardening &tempering)
    Baja martensit, unsure pemandunya lebih dari 5 % sangat keras dan sukar di
    mesin. Baja autensit, terdiri dari 10 – 30 % unsure pemadu tertentu (Mi, Mn,
    atau Co) misalnya : baja tahan karat (stainlees steel), non magnetic dan baja
    tahan panas (heat resistant steel). Baja ferrit, terdiri dari sejumlah besar unsure
    pemadu (Cr, W atau Si) tetapi karbonnya rendah. Tidak dapat di keraskan.
    Baja karbit (ledeburit), terdiri sejumlah karbon dan unsure- unsur pembentuk
    karbit (Cr, W, Mn, Ti, Zr)

  11. ropik says:

    mohon pencerahan gan buat klasifikasi tentang baja paduan berdasarkan komposisi dan struktur.. tengkyu..

  12. winahto says:

    miko
    miko.dentist2@gmail.com
    180.246.113.39
    Dikirim pada 2012/05/27 pukul 7:32 pm

    ada “gak sih standarisasi aluminium, dan tujuannya buat apa?”
    terimakasih jawabannya.

    terimakasih atas pertanyaannya sdr Miko.
    Standarisasi aluminium
    Standarisasi aluminium digunakan untuk menggolongkan logam aluminium paduan berdasarkan komposisi kimia, penetapan
    standarisasi logam aluminium menurut American Society for Materials (ASTM) mempergunakan angka dalam menetapkan penggolongan aluminium paduan.
    Adapun cara – cara yang ditentukan ASTM dalam menetapkan penggolongan aluminium paduan sebagai berikut :
    – Aluminium murni (kandungan aluminium sebesar 99%) 1xxx
    – Cupper 2xxx
    – Manganase 3xxx
    – Silicon 4xxx
    – Magnesium 5xxx
    – Magnesium dan silicon 6xxx
    – Zincum 7xxx
    – Elemen – elemen yang lain 8xxx

    Sistem angka
    (a) Angka pertama menunjukkan jenis – jenis unsur paduan yang terdapat pada logam aluminium.
    (b) Angka kedua menunjukkan sifat khusus misalnya : angka kedua menunjukkan bilangan nol (0) maka tidak memerlukan
    perhatian khusus dan jika angka kedua menunjukkan angka satu (1) sampai dengan sembilan (9) memerlukan perhatian khusus.
    (c) Dua angka terakhir tidak mempunyai pengertian, tetapi hanya menunjukkan modifikasi dari paduan dalam perdagangan.
    Contoh pembacaan
    ASTM 2017 artinya Adalah paduan aluminium – cupper tanpa perhatian khusus dan mengalami modifikasi dari paduan Al – Cu
    ASTM 2117 artinya Adalah paduan aluminium – magnesium tanpa perhatian khusus dan mengalami modifikasi dari paduan Al – Mg
    ASTM 5056 artinya Adalah paduan aluminium – magnesium dengan perhatian khusus dan mengalami modifikasi dari paduan Al – Mg
    ASTM 1030 artinya Adalah aluminium murni tanpa perhatian khusus, dengan kadar aluminium sebesar 99,30%
    ASTM 1130 artinya Adalah aluminium murni dengan perhatian khusus dengan kadar aluminium sebesar 99,30%
    ASTM 1230 artinya Adalah aluminium murni dengan perhatian khusus dengan kadar aluminium sebesar 99,30

    pustaka : Sunaryo, hery.2008.Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1 untuk SMK.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
    Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
    Menengah, Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta

  13. miko says:

    ada gak sih standarisasi aluminium, dan tujuannya buat apa?
    terimakasih jawabannya.

  14. winahto says:

    Galih Priandani (G1F009029)
    galihgober@gmail.com
    180.254.71.83
    Dikirim pada 2012/05/26 pukul 3:31 pm

    “Tadi diatas disebtukan klasifikasi dari metal yang terdiri dari 2 yaitu ferrous dan non ferrous dan disebutkan juga contoh golongan dari keduanya. Pertanyaannya apa sajakah alat – alat industri yang memakai bahan dasar dari golongan ferrous dan non ferrous tadi?dan contoh golongan apa yang paling baik dan paling buruk yang dijadikan bahan pembuatan alat – alat industri?
    terimakasih,”

    untuk alat-alat industri : hampir semua alat industri menggunakan bahan dasar golongan ferrous, contoh: alat-alat industri otomotif, alat-alat pengolahan industri farmasi, alat-alat konstruksi berat, dll. tetapi ada juga alat industri yang menggunakan bahan dasar logam non-ferrous, contoh: pada industri kimia yang menggunakan timah hitam atau lead karena memiliki ketahanan terhadap serangan bahan kimia terutama larutan asam.
    berikut beberapa contoh penggunaan metal golongan ferrous. – baja: bahan baut, mur, poros, piston, poros engkol dan roda gigi, pegas (per), alat – alat perkakas, gergaji, pisau, kikir dan pahat potong, dll. Dan golongan non-ferrous. -aluminium: lambung kapal,peralatan aircraft, automobiles, dll. -silumin: komponen mobil, saluran air dan komponen-komponen kamera, -tembaga: peralatan atau komponen kelistrikan, -duralumin: bahan–bahan konstruksi, -plumbum: digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear.
    contoh golongan apa yang paling baik dan paling buruk yang dijadikan bahan pembuatan alat – alat industri?
    untuk bahan pembuatan peralatan industri, penggunaannya sesuai dengan sifat dan karakteristik masing-masing golongan (ferrous dan non-ferrous) terhadap kondisi lingkungan. beberapa contoh antara lain: aluminium digunakan untuk lambung kapal karena tahan terhadap air laut, Seng yang memiliki sifat tahan terhadap korosi sehingga banyak digunakan dalam pelapisan plat baja sebagai pelindung baja tersebut dari pengaruh gangguan korosi, dll.
    terimakasih

  15. ika says:

    ^___^ bermanfaat nih bagi yg baca…..

  16. mita says:

    nice info 🙂
    btw, adakah spesifikasi mesin yang lebih baik ferro atau lebih baik nonferro?

  17. wah… artikelnya informatif sekali!

  18. iesh says:

    makasih informasi barunya ya 🙂
    anyway, ceritanya yg baca gag selalu tau bidang ini ya.. kalau mulai dri pengertian gimana? hehe

  19. soffatul Azizah (G1F009065) says:

    mencoba menjawab pertanyaan mitha
    secara sederhana sifat mampu las, atau weldability dapat didefinisikan sebagai kemampuan bahan, logam untuk dapat dilas, tanpa mengalami penurunan sifat-sifat yang dimilikinya secara berlebihan. logam yang dilas dapat mengalami penurunan mutu akibat terjadinya penggetasan, cacat atau retak. mutu hasil lasan akan terkait langsung dengan sifat mampu las dari bahannya yang dilihat dari sensitifitas sambungan las terhadap kemungkinan terjadinya penggetasan, cacat atau retak. penggetasan, cacat atau retak berdampak langsung terhadap penurunan sifat mekanin dari logam yang dilas.
    sifat mampu mesin dapat didefinisikan dengan mudah tidaknya suatu material untuk di mesin atau dengan kata lain kemampuan material untuk di mesin. Mampu mesin suatu benda kerja sering diiukur dengan istilah jumlah komponen yang mampu dihasilkan perjam, biaya proses pemensinan, atau kualitas akhir dari proses pemesinan. Mampu mesin dari suatu material dapat diukur dengan salah satu faktor di bawah ini.
    1. Limiting rate pada metal removal hal ini berkaitan dengan laju maksimum material yang dapat dimesin dengan standar pendeknya umur pahat.
    2. Gaya pemotongan (cutting force) menyatakan gaya yang bekerja pada pahat yang diukur dengan menggunakan dynamometer.
    3. Permukaan Akhir (surface finish) menunjukkan permukaan akhir yang mampu dicapai pada kondisi pemesinan tertentu.
    4. Geram yang terbentuk .
    sifat mampu keras merupakan kemampuan material untuk ditingkatkan kekerasannya dengan serangkaian perlakuan panas. kekerasam adalah kemampuan material untuk menahan deformasi platislokal akibat penetrasi dipermukaan.
    smoga dapat menjawab pertanyaan diatas, terimakasih

  20. Galih Priandani (G1F009029) says:

    Tadi diatas disebtukan klasifikasi dari metal yang terdiri dari 2 yaitu ferrous dan non ferrous dan disebutkan juga contoh golongan dari keduanya. Pertanyaannya apa sajakah alat – alat industri yang memakai bahan dasar dari golongan ferrous dan non ferrous tadi?dan contoh golongan apa yang paling baik dan paling buruk yang dijadikan bahan pembuatan alat – alat industri?
    terimakasih,,
    (saya berharap untuk winahto yang menanggapi pertanyaan ini)

    kunjungi blog artikel kelompok kami sebagai benyuk timbal balik 😀

    STAINLESS STEEL : DOMINASI ERA MODERN ALAT PERINDUSTRIAN FARMASI

  21. Mitha Lidya says:

    mitha maulidya(G1F009008)
    Pengujian yang dilakukan antara lain pengujiian mampu las, mampu mesin, mampu cor, dan mampu keras.. beda dari keempat pengujian tersebut apa ya??

  22. Rani Febri (G1F009068) says:

    Cobaa jawab pertanyaan zesta….Sifat dan berbagai karakteristik dari beberapa logam non Ferro.1. Lead, Timbal, Timah hitam, Plumbum (Pb)
    Timah hitam sangat sangat lunak, lembek tetapi ulet, memiliki warna putih terang yang sangat jelas terlihat pada patahan atau pecahannya. Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm3 dengan titik cair 3270C, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear. Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS)
    yang disebut “Gelena” dengankadar yang sangat kecil. Proses pemurniannya dilakukan dengan memanaskannya didalam dapur tinggi, proses pencairan untuk menghilangkan oxides serta unsur lainnya. Selain untuk pemakaian sebagai isolator radiasi, Timah hitam digunakan juga sebagai bahan pelapis pada bantalan luncur, bahan timah pateri serta sebagai unsur paduan dengan baja atau logam Non Ferro lainnya yang menghasilkan logam dengan sifat Free Cutting atau yang disebut sebagai baja Otomat.
    2. Nickel, Nickolium (Ni)
    Nickel, Nickolium merupakan unsur penting yang terdapat pada endapan terak bumi yang biasanya tercamppur dengan bijih tembaga. Oleh kerena itu diperlukan proses pemisahan dan pemurnian dari berbagai unsur yang akan merugikan sifat Nickel tersebut. Dalam beberapa hal Nickel memiliki kesamaan dengan bijih logam yang lain seperti juga besi selalu memiliki sifat-sifat yang buruk seperti titik cair yang rendah kekuatan dan kekerasannya juga rendah, tetapi juga memiliki keunggulan sebagaimana pada Nickel ini ialah ketahanannya terhadap berbagai pengaruh korosi dan dapat mempertahankan sifatnya pada temepratur tinggi. Oleh karena itu Nickel banyak digunakan sebagai pelapis dasar sebelum pelapisan dengan Chromium, dimana Nickel dapat memberikan perlindungan terhadap berbagi pengaruh gangguan korosi pada baja atau logamlogam lainnya.

    3. Chromium (Cr)
    Chromium ialah logam berwarna kelabu, sangat keras dengan titik cair yang tinggi yakni 18900C , Chromium diperoleh dari unsur Chromite, yaitu senyawa FeO.Cr2. Unsur Chromite (Fe2 Cr2 06 ) serta Crocoisite (PbCrO4). Chromium memiliki sifat yang keras serta tahan terhadap korosi jika digunakan sebagai unsur paduan pada baja dan besi tuang dan dengan penambahan unsur Nickel maka akan diperoleh sifat baja yang keras dan tahan panas (Heat resistance-Alloy).
    4. Aluminium (Al)
    Aluminium ialah logam yang berwarna putih terang dan sangat mengkilap dengan titik cair 6600C sangat tahan terhadap pengaruh Atmosphere juga bersifat electrical dan Thermal Conductor dengan koefisien yang sangat tinggi. Chromium bersifat non magnetic. Secara komersial Aluminium memiliki tingkat kemurnianhingga 99,9 % , dan Aluminium non paduan kekuatan tariknya ialah 60 N/mm2 dan dikembangkan melelui proses pengerjaan dingin dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhannya hingga 140 N/mm2. Uraian
    lebih luas tentang Aluminum dapat dilihat pada uraian tentang Aluminium dan paduannya.Itu hanya sebagian contoh ..yang lain sebenarnya masih banyak tapi saya jelaskan sebagian dari contohnya saja,,,,,terimakasih atas pertanyaannya…..

  23. Zesta says:

    Bisa di jelasin contoh dan karakteristik logam non ferro…?makasiiihhhh

  24. Rani Febri (G1F009068) says:

    Mencoba menjawab pertanyaan Titah ya…..di dunia teknik umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode atau cara pengujian ya yaitu : 1. Uji brinnel (HB / BHN) yaitu untuk menentukan kekerasan suatu material logam dalam bentuk daya tahan material terhadap Bola baja (identor) yang di tekankan pada permukaan pada material uji tersebut (spasman).idealnya pengujian brinnel di tujukan pada material yang memiliki permukaan kasar Idealnya, pengujian Brinnel diperuntukan bagi material yang memiliki kekerasan Brinnel sampai 400 HB, Identor (Bola baja) biasanya telah dikeraskan dan diplating ataupun terbuat dari bahan Karbida Tungsten. Jika diameter Identor 10 mm maka beban yang digunakan (pada mesin uji) adalah 3000 N sedang jika diameter Identornya 5 mm maka beban yang digunakan (pada mesin uji) adalah 750 N. Yang ke 2. Metode vikers Vickers adalah hampir sama dengan uji kekerasan Brinell hanya saja dapat mengukur sekitar 400 VHN. Pengujian kekerasan dengan metode Vickers dilakukan dengan cara menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap intan berbentuk piramida dengan sudut puncak 136.Derajat yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut. Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi (koefisien) dari beban uji (F) dalam Newton yang dikalikan dengan angka faktor 0,102 dan luas permukaan bekas luka tekan (injakan) bola baja (A) dalam milimeter persegi.dan yang ke 3 metode Rockwell: Rockwell merupakan metode yang paling umum digunakan karena simple dan tidak menghendaki keahlian khusus. Digunakan kombinasi variasi indenter dan beban untuk bahan metal dan campuran mulai dari bahan lunak sampai keras.yaitu dengan cara menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap benda uji (speciment) yang berupa bola baja ataupun kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut.yang keempat adalah   Uji kekerasan mikro Pada pengujian ini identor nya menggunakan intan kasar yang di bentuk menjadi piramida. Bentuk lekukan intan tersebut adalah perbandingan diagonal panjang dan pendek dengan skala 7:1. Pengujian ini untuk menguji suatu material adalah dengan menggunakan beban statis. Bentuk idento yang khusus berupa knoop meberikan kemungkinan membuat kekuatan yang lebih rapat di bandingkan dengan lekukan Vickers. Hal ini sangat berguna khususnya bila mengukur kekerasan lapisan tipisatau emngukur kekerasan bahan getas dimana kecenderungan menjadi patah sebanding dengan volume bahan yang ditegangkan. Parameter yang dapat dilihat yaitu : permukaan material,jenis dan dimensi material,jenis data yang dinginkan ,dan ketersediaan nya Alatas uji.Terimakasihhhhh atas pertanyaannya ,,,,,,,,

  25. Titah says:

    mau tanya yg sifat kekerasan logam, disna disebutkan cara2 pengujian nya.. bsa dijelasin ga caranya gmn, dan parameter apa yg dilihat utk menunjukan sifat tsb?

    terimakasih.

  26. soffatul Azizah (G1F009065) says:

    makasih atas penambahan penjelasannya kaka. emang suatu perawatan sangatlah penting pada material material pabrikasi.

  27. fadli says:

    sekali lagi besi merupakan unsur yang mungkin bisa dibilang paling kuat dan low coast, namun pada penerapanya untuk pengelolaan pabrikisasi dengan menggunakan logam lebih cendrung ke perawatannya, kenapa? karena ketika alat tersebut dibiarkan saja dengan minimal maintenance maka yang ada akan menimbulkan suatu masalah yaitu kurangnya efektivitas pabrik itu sendiri, sebagai contoh apabila ada alat yang mengalami korosi maka alat tersebut akan bekerja secara lebih karena kekuatan dari besi tersebut semakin berkurang, alhasil produk yang dihasilkan akan berkurang kualitasnya, serta kalu lama-kelamaan alat tersebut akan menimbulkan threat bagi pekerja yang ada di kawasan industri tersebut,

  28. firda says:

    artikelnya informatif. 🙂

  29. soffatul Azizah (G1F009065) says:

    buat pertanyaan kharisma ::> contohnya besi tempa (wrough iron) besi tempa ini memiliki sifat ulet dan cukup kuat, contoh komposisi besi tempa : carbon (0,06%), mangan (0,045%), silicon (0,101%), Phospor (0,068%), sulfur (0,009%), perak (1,97%). besi tempa ini digunakan pada bangunan kereta api, bangunan kapal laut, industri minyak, tujuan arsitektur, perlengkapan pertanian danlainlain
    buat pertanyaan nh4f ::> korosi adalah suatu proses perusakan suatu material metal/ logam secara elektrokimia akibat reaksi dengan lingkungannya. korosi merupakan fenomena kimia pada bahan-bahan logam diberbagai lingkungan, yaitu reaksi kimia antara logam dengan zat-zat yang ada disekitarnya atau dengan partikel lain yang ada didalam matriks logam itu sendiri.

  30. nh4f says:

    apa itu korosi???

  31. Kharisma says:

    Kan golongan ferrous banyak tuh contohnya, bisa ga jelasin satu contoh secara spesifik?

  32. Rani Febri says:

    Mencoba menjawab pertanyaan dari anisa nur j tentang perbedaan sifatmekanis logam ferro dan non fero bahwa Logam ferro mempunyai sifat mekanis yang lebih baik dari logam non ferro ,logam ferro mempunyai sifat mekanis berupa kekenyalan, kekuatan, keuletan, kekerasan, kegetasan, ketahanan aus, batas penjalaran, dan kekuatan tekan yang baik. Sedangkan logam non ferro umumnya kurang baik, akan tetapi dapat diperbaiki dengan memadukannya,namun kebanyakan logam ferro tidak tahan korosi sebaliknya logam non ferro adalah Tahan korosi karena adanya lapisan oksida yang Kuat. Dalam penggunaan nya sebenarnya dua duanya bagus untuk digunakan karena Dalam dunia teknik mesin, logam (terutama logam besi / baja) merupakan material yang paling banyak dipakai, tetapi material-material lain juga tidak dapat diabaikan. Material non logam sering juga digunakan karena meterial tersebut mempunyai sifat yang khas yang tidak dimiliki oleh material Logam.bagus tidaknya logam ferro atau non ferro dalam penggunaan tergantung pada jenis penggunaannya serta kelebihan dan kekurangan dari masing masing sifat sifatnya.

  33. vanka says:

    good article about medical technology.

  34. inaf says:

    mantap sof! hahhaha

  35. Annisa Nur J says:

    perbedaan sifat mekanis logam ferrous (besi) dan non ferrous (bukan besi) apa si, dan lebih bagus yg mana jika digunakan?

  36. buat @sovy @boy dan @fina makasih tanggapannya smoga artikel diatas sedikit banyak memberikan informasi tambahan tentang material apbrikasi golongan logam.

    makasih atas pertanyaan dari mba ika
    mencoba menjawab pertanyaan mba ika aldi yang saya tau standar untuk logam digunakan dalam material industri logam tersebut harus mencakup karakteristik yang diatas yang sifat mekanis, kimia dan fisik nanti dari sifat-sifat dan karakteristik logam tersebut, seperti yang diterangkan pada tulisan “Sifat mekanis suatu logam adalah kemampuan atau kelakuan logam untuk menahan beban yang diberikan, baik beban statis atau beban dinamis pada suhu biasa, suhu tinggi maupun suhu dibawah 0°C” jadi logam tersebut dapat digunakan untuk material pabrikasi jika logam tersebut memiliki kemampuan untuk menahan beban yang diberikan.

  37. jatmiko says:

    bgus sekali sahabat saya dari wage bisa membuat jurnal.. mudah2N bisa bermanfaat..! amin,,

  38. ommay says:

    ok.. good job…
    cukup untuk referensi saya suat saat nanti..

  39. ommay says:

    waaaahhhhhhhhhh
    satu apresiasi yg dapat saya berikan.
    bermanfaat bagi siapa saja yang ingin lebih tau menahu mengenai logam dan sejenisnya.
    semoga ke depannya bisa lebih lengkap lagi dari sekedar sifat fisik dan karakteristiknya.

  40. ika aldhi says:

    ada g sih standar khusus untuk logam yg digunakan dalam material industri?? misal titik leburnya harus sekian atau gimana gitu??

  41. fina says:

    informatif buat orang yang berminat di dalam bidang industri farmasi 🙂

  42. boy says:

    greaat, like this..

  43. winn says:

    waw, tengkyu jadi sedikit ngerti nih.. 🙂

  44. sovy says:

    excited with this page

Leave a comment